Karakter Hidup Sehat



jamu hidup sehat

Rasa Percaya Diri

Setiap orang memimpikan selalu tam- pil dengan rasa percaya diri dalam berba- gai kegiatan, baik dalam pekerjaan rutin maupun insidental. Untuk keperluan ini, setiap orang akan menjaga penampilannya seperti menjaga kondisi fisik, cara berpa- kaian sampai pada cara berbicara. Untuk mencapai penampilan yang baik, diperlu­kan latihan yang teratur sehingga di setiap penampilan akan memiliki rasa percaya diri yang kuat. Dengan rasa percaya diri yang dimiliki, seseorang akan mengem- bangkan perasaan bahwa dirinya akan mampu mengatasi segala hambatan karena sudah memiliki segala yang dibutuhkan dalam penampilan.
Rasa percaya diri ditentukan oleh be- berapa faktor. (1) Penampilan yang berha- sil. Penampilan yang berhasil, artinya jika seseorang dapat merasakan dan mengha- yati penampilan yang terbaik sesuai ke- mampuan yang dimiliki atau dengan kata lain memunyai perasaan berhasil. Agar pe­rasaan berhasil ini dapat dicapai seseorang sebaiknya mengembangkan harapan yang tidak terlalu berlebihan, dan mendekati rea- litas kemampuan yang dimilikinya, namun harapan ini secara bertahap hendaklah se- nantiasa semakin meningkat. (2) Pengala- man yang membanggakan, yaitu pemberi- an apresiasi atas apa yang dilakukan sese­orang secara wajar. (3) Persuasi verbal, me­rupakan pernyataan yang membesarkan hati seseorang, bisa berasal dari orang tua, atasan, suami/istri atau dari diri sendiri. Pernyataan yang bersifat positif ini dapat menumbuhkan keyakinan bahwa dirinya mampu melakukan sesuatu terbaik dan akan menimbulkan dorongan untuk mela­kukan hal yang lebih baik di kesempatan lainnya.
Orang yang membiasakan dengan pola hidup sehat akan memiliki fisik yang kuat dan sehat sehingga dapat tampil pe- nuh percaya diri. Kebiasaan berpakaian yang rapi juga akan membuat penampilan menjadi lebih pecaya diri. Kebiasan mem- bersihkan gigi dan mulut secara teratur akan membuat mulut tidak berbahu dan gigi menjadi sehat dan bersih. Jika sese­orang memiliki memunyai gigi yang rapi dan mulut tidak berbau, itu akan menam- bah rasa percaya diri. Merokok selain da­pat menyebabkan menurunnya kesehatan juga dapat menyebabkan bau rokok pada mulutnya. Orang yang tidak merokok akan terasa nyaman dalam bergaul dan berkum- pul dengan orang lain karena mulutnya tidak berbau rokok sehingga membuat rasa percaya diri menjadi meningkat, komuni- kasi menjadi tidak canggung dan berbicara dengan orang lain tidak terganggu. Orang- orang yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi akan memudahkan meraih sukses.
Weinberg & Gould (2003:45) menge- mukakan bahwa orang yang sukses akan menunjukkan seperti: (1) memiliki kebera- nian mengambil resiko; (2) haus terhadap tantangan; (3) kompetitif, artinya ingin kompetisi dan tampil baik; (4) dapat meng- atasi tekanan; dan (5) mampu mengendali­kan diri. Lebih lanjut Weinberg & Gould (2003:47) mengatakan bahwa orang yang memiliki rasa percaya diri akan (1) mudah mengendalikan diri dalam situasi menda- pat tekanan; (2) lebih mudah berkonsentra- si; (3) dapat mengarahkan pada tujuan ke­giatan yang cukup menantang; (4) merang- sang usaha lebih kuat; dan (5) cenderung mengembangkan strategi untuk memper- oleh hasil lebih baik.

Pengendalian Diri

Untuk meraih sukses dalam hidup, perlu perjuangan yang keras dan melalui proses yang panjang. Pepatah kuno Tiong- hoa mengatakan bahwa "perjalanan 1000 mil selalu dimulai dengan langkah perta- ma"(dalam http://itjen.deptan.go.id). Se­seorang menciptakan mimpi besar, tetapi mulailah dengan yang kecil. Banyak orang gagal mencapai cita-cita yang diidam-idam- kan karena tidak bisa mengendalikan diri, bahkan ada yang tinggal satu langkah un­tuk menuju sukses, tetapi gagal karena ti­dak bisa mengendalikan diri. Pengendalian diri adalah kemampuan diri mencegah per- buatan yang dapat merugikan orang lain. Dalam konteks tertentu, pengendalian diri identik dengan sabar. Karena itu, pengen­dalian diri merupakan kekuatan besar bagi manusia yang dapat mencapai sukses. Orang dengan kemampuan dan potensi se- besar apa pun tidak akan bisa meraih suk­ses tanpa pengendalian diri yang kuat. Ka­rena itu, jika ingin menjadi orang hebat, orang harus bekerja dengan sabar dan da­pat mengedalikan diri.
Meskipun kasus gizi buruk sering di- beritakan di media massa, kenyataan yang lain juga muncul kasus-kasus obesitas, baik pada anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Kedua kasus ini merupakan per- tanda buruknya pola makan sebagian ma- syarakat Indonesia. Kasus kegemukan le­bih disebabkan penderita tidak mampu me­ngendalikan diri dalam menahan nafsu ma­kan, sementara di sisi lain orang yang tidak aktif berolahraga energi yang berlebih tidak dapat dibakar. Namun, bagi orang yang punya prinsip kesehatan dalam hidupnya, pola makan sehat pasti akan selalu dijaga.
Orang yang telah terbiasa dengan pola makan sehat, meskipun ada makanan yang serba enak, pasti akan mengonsumsi sesuai dengan kebutuhan. Orang yang dapat mengendalikan diri akan menjauhkan dari kebiasaan merokok, minum alkohol, atau- pun obat-obat terlarang. Kebiasaan mero­kok, minum alkohol lebih banyak karena pengaruh lingkungan. Jika orang-orang di sekitar hidupnya biasa dengan merokok dan minum alkohol, sulit seseorang untuk menghindari. Orang yang punya prinsip hidup sehat yang mampu mengendalikan diri dari pengaruh lingkungan untuk me- nahan diri menghindari keinginan mero­kok tau minum alcohol.

Rasa Syukur

Kesehatan jasmani, makanan, dan jiwa yang sehat adalah pemberian Allah yang Maha Pengasih. Nikmat yang diberi- kan Allah pada manusia tidak ada batas- nya karena itu manusia harus bersyukur dalam hidup. Syukur adalah rasa terima kasih kepada Allah yang telah menganu- gerahi kehidupan ini. Dengan rasa syukur, berarti kesuksesan pada esensinya sudah tercapai dan tidak perlu lagi dicari. Ter- kadang masih ada seseorang yang berkata, sudah bersyukur, tetapi hidupnya tetap begini saja. Inilah ungkapan orang yang tidak mau bersyukur. Bersyukur adalah se- buah rasa terima kasih yang mendalam akan pemberian Allah SWT, apa pun yang diberikan, berapa pun jumlahnya, dan da- lam kondisi apa pun, baik dalam keadaan hujan, kekeringan, sakit, sedih, maupun senang.
Orang yang dapat menjalankan peri- laku hidup sehat pasti akan bersyukur atas pemberian nikmat tersebut. Rasa syukur dapat berwujud doa yang dipanjatkan pa- da Allah SWT, ataupun dapat berwujud membagi rizki kepada orang lain. Orang yang beperlaku hidup sehat akan selalu berdoa sebelum menjalankan berbagai akti- vitas, baik berdoa sebelum makan maupun sesaat sebelum berolahraga. Dalam Al- Quran dikatakan Allah akan memberi bala- san kepada orang-orang yang bersyukur (Q.S Ali Imran, 3:144). Umar bin Abdul Aziz (dalam http://syaamilquran.com/- html) menuturkan, "ikatlah nikmat-nikmat Allah yang telah dikaruniakan kepadamu dengan rasa terima kasih kepada-Nya. Se- sungguhnya, perilaku syukur adalah sim- pul pengikat nikmat yang kukuh dan kunci utama penambahan nikmat-Nya." Sebalik- nya, nikmat yang ada di tangan para ham- ba, pelan tapi pasti, akan lenyap jika tidak dibentengi dengan perilaku syukur. Nik- mat yang tidak dibarengi rasa syukur akan menimbulkan niqmah (bencana). Bahkan, setiap tindak kemaksiatan yang dilakukan seorang hamba akan mengurangi nikmat Allah yang telah ditulis bagi hamba terse- but.

PENUTUP

Pola hidup sehat merupakan pola ke- biasaan hidup yang berpegang pada prin- sip menjaga kesehatan. Pola hidup sehat mencakup pola makan, menjaga kesehatan pribadi, istirahat yang cukup, dan aktif berolahraga. Orang yang beperilaku hidup sehat antara lain memunyai ciri sebagai berikut: mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, mengonsumsi makanan ber- serat tinggi sayuran, dan buah segar setiap hari, menghindari makanan yang mengan- dung banyak lemak gula atau garam, me- ngonsumsi susu atau produk dari susu se- tiap hari, tenang dan selalu berpikir positif, ada usaha menjaga berat badan dalam ba- tas normal, olahraga teratur, cukup istira- hat, minum air putih 1.5-2 liter perhari, ti- dak merokok.
Selain memiliki keuntungan terhadap kesehatan, orang yang berperilaku hidup sehat juga memiliki keuntungan terhadap pembentukan karakter yang berguna bagi dirinya, orang lain bahkan bagi bangsa dan negara. Paling tidak ada empat nilai karak- ter yang dapat dikembangkan yaitu disi- plin, percaya diri, pengendalian diri, dan rasa syukur. Mengatur makan yang sesuai dengan standar gizi, menghindari makan- an berlemak, mengatur waktu makan, me- ngurangi makan di luar rumah memerlu- kan disiplin yang tinggi. Orang yang bisa berdisiplin dalam mengatur makan, akan mendapat keuntungan dalam membasakan disiplin dalam pekerjaan yang lain. Orang yang sehat badan akan tampak segar. Orang yang sehat juga terbiasa dengan pa- kaian yang rapi, rabut rapi. Dengan demi- kian, orang yang tampak segar dan tampil rapi, akan menambah kepercayaan diri. Rasa percaya diri yang dimiliki orang yang sehat akan bepengaruh pada rasa percaya diri dalam pekerjaannya.
Dalam jamuan makan terkadang di- sajikan banyak variasi makanan, baik rasa, bahan maupun teknik sajian. Biasanya orang akan mencoba semua makanan yang disajikan tanpa memperhatikan batas-batas yang wajar boleh dimakan. Sikap demikian akan membuat orang menjadi kelebihan gizi yang berdampak pada munculnya sumber penyakit. Orang yang beperilaku hidup sehat, pasti akan mengendalikan diri dan hanya akan mengonsumsi sesuai ka- idah-kaidah kesehatan. Orang yang berpe- rilaku hidup sehat juga mampu mengen- dalikan diri dari pengaruh lingkungan yang terbiasa merokok atau minum al- kohol. Nikmat seperti makanan, pakaian, kendaraan, rumah, dan kesehatan yang di- rasakan oleh kebanyakan orang adalah pemberian Tuhan. Banyak orang yang ti- dak mau bersyukur atas nikmat Tuhan, bahkan orang sering mengeluh atas kon- disi yang dirasakan masih kurang. Orang yang beperilaku hidup sehat akan bersyu- kur atas semua pemberian Tuhan, baik da- lam kondisi sakit, sehat, kenyang maupun lapar. Besyukur selain dengan berdoa, juga dilengkapi dengan berbagi rasa atau harta kepada orang lain karena dengan bersyu- kur insya Allah akan dilimpahkan nikmat- nikmat yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung
Berikan pesan anda di kolom komentar