Para ahli antropologi menyatakan bahwa kegiatan menenun sudah ada sejak
500 SM, terutama di daerah Mesopotamia dan mesir. Selanjutnya menyebar ke Eropa
dan Asia terutama India, Turki, dan China. Oleh sebab itu, wilayah itu sejak
dahulu telah dikenal sebagai penghasil permadani yang mendunia, baik dikerjakan
dengan manual keterampilan tangan maupun dengan mesin.
Saat kita menjelajah Indonesia, terungkap banyak kekayaan tenun menenun,
dengan aneka ragam teknik dan prosesnya, serta ragam hiasnya yang beraneka
ragam. Tenun yang menggunakan alat tenun seperti gedogan ataupun ATBM (alat
tenun bukan mesin), dalam pembuatan hiasan tenun serat ini pun mengikuti
kebiasaan dalam pembuatan tenun pada umumnya.
Menenun
bagi orang Indonesia merupakan suatu perwujudan upacara yang dimulai dari
tahapan kerja yang jelas, tatatertib yang harus dipatuhi, dan menjelma menjadi
suatu kebiasaan. Adat istiadat, agama, dan lingkungan telah mempengaruhi para
penenun dalam mengungkapkan jiwa pada selebar kain hasil tenunan mereka. Demikian
pula pada pembuatan hiasan tenun serat. Dari proses tersebut terciptalah hiasan
tenun serat yang indah, menawan, dan memiliki harmonisasi dari warna dan tekstur.
Aneka hiasan Tapestri |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung
Berikan pesan anda di kolom komentar