Ironi Swasembada Beras di negeri Agronomis
Indonesia sebagai negara AGraris yang sebagian besar penduduknya hiduphidup dari pertanian bahan makanan pokok seperti padi atau beras dan jagung hanya diproduksi sebagai bahan pangan oleh rakyat pertanian hampir tidak ada yang diproduksi oleh petani besar atau pengusaha pertanian besar hasil produksi pertanian rakyat Bondowoso usaha tani di bawah setengah hektar sering tidak mencukupi kebutuhan untuk seluruh penduduknya dengan demikian kekurangan harus di impor impor yang dilakukan sudah dilakukan sejak zaman penjajahan.
Pari Jadul (Padi zaman dulu) |
Para petani nya sendiri masih hidup secara tradisional dan subsistem mereka hanya menggunakan pupuk kandang dan kompos sebelum tahun 60-an bibit varietas padi jagung dan kedelai yang digunakan pada awalnya adalah varietas yang tidak responsif terhadap pupuk kimia.
Disamping luas usaha tani yang sempit di tingkat pendidikan serta sumber data dan informasi teknologinya pun masih rendah Hal ini menyebabkan kondisi dari petani padi dan jagung kurang menggembirakan teknologi yang baru untuk tanaman pangan dan penggunaan semprotan perlu dikembangkan secara nyata setelah 25 tahun Indonesia merdeka yaitu pada akhir tahun 60-an dualisme dalam hukum dan ekonomi merupakan salah satu penghambat rendahnya tingkat kemajuan para petani subsisten Oleh karena itu beras masih dianggap sebagai komoditas strategis sehingga komoditas karbohidrat lainnya menjadi tersisihkan baik dalam usaha produksi maupun segi pangan konsumsi.
Sektor pertanian dengan para pelakunya
Sejarah struktural sektor pertanian terdiri dari sub sektor pertanian tanaman pangan sub sektor perkebunan peternakan perikanan dan Kehutanan dari rezim orde baru ke 5 subsektor tersebut bersatu dalam 1 Departemen yaitu Departemen Pertanian kemudian sektor perkebunan di bisa menjadi Departemen tersendiri begitu pula dengan sub sektor perhutanan menjadi Departemen Kehutanan.
Terakhir kali subsektor perikanan dan kelautan pun menjadi Departemen tersendiri sementara itu pengolahan hasil pertanian dan Manufaktur sarana dan alat kelengkapan produksi pertanian terhadap semoga termasuk dalam sektor industri dan tergabung dalam departemen perindustrian secara sistem subsektor industri pertanian dan agroindustri termasuk dalam cakupan agribisnis.
Dalam pengertian ini agribisnis lebih merupakan suatu sistem dimana agroindustri baik industri hilir pengolahan hasil pertanian maupun industri manufaktur sarana dan alat perlengkapan pertanian merupakan salah satu subsistem dari agribisnis satu sistem pertanian dalam arti yang luas.
Dalam kegiatan ekonomi di lingkup agribisnis termasuk dalam ketiga bidang ekonomi yaitu keseluruhan pertanian dalam arti luas termasuk perikanan peternakan perkebunan Kehutanan dan taman tanaman pangan tercakup dalam industri primer agroindustri baik industri hulu maupun Hilir termasuk dalam kelompok industri sekunder dan yang terakhir bidang jasa pemasaran perbankan komunikasi dan jasa penunjang lainnya termasuk dalam industri tersier dengan demikian agribisnis mengandung dua sifat yaitu bagi bisnis sebagai suatu kegiatan bisnis dan sebagai suatu cara pandang terhadap pertanian dengan pendekatan komprehensif yang memandang pertanian sebagai suatu sistem yang terkait dengan catur lainnya dalam suatu harus komoditas tertentu.
Dalam menunjang pengembangan agribisnis sebagai suatu sistem ada beberapa faktor dari luar yang berpengaruh pada perkembangan agribisnis tersendiri yaitu faktor agroklimatologi sosial ekonomi teknologi dan kebijakan dari pemerintah Adapun para pelaku ekonomi agribisnis itu sebagaimana halnya dengan satu atau bidang ekonomi lain agribisnis mendasarkan skala usahanya yang dapat dibedakan antara perusahaan kecil menengah dan besar dari aspek hukum agribisnis dapat dibedakan antara perusahaan berbadan hukum seperti perseroan terbatas komanditer koperasi dan perorangan.
Hal-hal yang menjadi perbedaan mendasar antara perusahaan perusahaan tersebut diantaranya adalah status orientasi bisnis dan kekuatan sosial ekonomi sementara terbunuh perusahaan-perusahaan besar yang terdiri dari badan usaha milik negara dan Badan Usaha Milik Swasta koperasi Panther seharusnya merupakan perusahaan besar akan tetapi sejarah perkoperasian di Indonesia menunjukkan bahwa koperasi yang jatuh bangun saja koperasi disebut besar bila dilihat dari jumlahnya saja status hukum dari koperasi dan perusahaan perusahaan besar memiliki badan hukum yang jauh berbeda dengan usaha pertanian rakyat.
BUMN dan BUMS pada umumnya berbentuk PT dan koperasi merupakan badan hukum koperasi sementara status hukumnya usaha dari pertanian rakyat melekatkan diri keluarga dengan demikian antara unit usaha dengan keluarga merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan oleh BUMN BUMS maupun koperasi status hukumnya sebagai badan usaha terpisah dari status hukum keluarga pemiliknya sebuah keluarga dapat memiliki lebih dari satu koperasi atau perusahaan berbentuk PT perbedaan antara PT dan usaha keluarga jelas diketahui bila masing-masing berhubungan dengan bank untuk memperoleh kredit pengingat status tanah yang akan dijadikan agunan.
Pertanian rakyat produsen bahan makanan
Di Indonesia padi jagung ubi kayu dan ubi jalar merupakan komoditas sumber karbohidrat yang dihasilkan pertanian rakyat tidak ada satupun dari perusahaan besar yang memproduksi komunitas tersebut paling juga perusahaan tersebut biasanya mengimpor hasil dari pertanian dari luar negeri sedihnya lagi jumlah produksi komoditas tersebut tidak pernah akan mencukupi kebutuhan yang sama sehingga kekurangannya perlu di impor adalah sebelum Perang Dunia Kedua justru mbekayu hasil produksi petani merupakan salah satu komoditas ekspor terbesar di samping komunitas karbohidrat utama tersebut komoditas sumber protein merupakan hasil usaha tani dari rakyat seperti tanggal 9 lomba ternak unggas yang dikenal dengan ayam kampung beserta juga sayuran dan buah-buahan hasil perikanan darat laut maupun ikan air tawar yang banyak dijual dipasaran merupakan hasil nelayan tradisional dan pertandingan istri ikan laut banyak dimanfaatkan oleh nelayan asing pada akhir-akhir ini setelah berlangsungnya pembangunan lima tahun juga diusahakan dalam ayam ras ayam bukan ayam petelur namun semuanya merupakan dasar perusahaan besar.
Industri yang lolos dari hulu upstream sampai Hilir dan sering dikuasai sepenuhnya oleh perusahaan besar satu dulu dimulai dari industri pakan ayam yang mengimpor bahan baku termasuk cabang tempat penetasan telur yang memproduksi dewasa atau anak ayam umur sehari sehingga industri yang memproduksi obat-obatan penyakit faktor yang dimulai dari rumah pemotongan ayam hingga Industri pembuatan produk akhir yang seperti Nugget sama antara butana kecilan Sebutkan kecilnya di sektor hulu itupun hanya ikut memperbesar membesarkan sebagian dari anakan ayam sebagai Mitra perusahaan besar tersebut demikian juga dengan industri dan sapi bakalan bahan pengumuman berupa sapi impor adalah hasil perusahaan besar pokoknya hampir semua makanan hasil teknologi baru dan komoditas yang di Ambon merupakan bidang usaha perusahaan besar.
Teknologi dalam produksi beberapa bahan makanan seperti sayuran Ponsel mulai dikembangkan namun pengembangan tersebut bukan dilakukan oleh petani kacang tradisional menekankan oleh petani petani berdasi pemilik modal besar Para kapitalis salah satu contoh mengembangkan teknologi produksi adalah pengembangan melalui kultur jaringan disebut culture dan kecil tradisional laki-laki hanya menjadi konsumen produk pipit pipit yang dihasilkan oleh perusahaan besar tersebut.
Meskipun demikian tidaktidak ada yang tidak mungkin menuntut bahwa di beberapa perusahaan daerah di tanah air juga terdapat petani tradisional yang mampu menghasilkan berbagai jenis buah-buahan port yang kualitasnya tidak boleh dengan buah import di sebut saja Buah apa yang dihasilkan oleh petani dari Batu Malang Jawa Timur atau buah lokal berupa salak pondoh yang dihasilkan di Magelang Jawa Tengah.
Kedudukan beras Indonesia
Mengapa Indonesia masih mengimpor beras? Padahal produksi per hektar yang dihasilkan para petani padi di Indonesia tidak kalah dengan negara pengekspor seperti Thailand di India produksi padi di Indonesia mencapai angka 4,3 ton per hektar dan menempati posisi ketiga setelah Amerika dan China yang memproduksi masing-masing 6,6 tahun per hektar dan 6,3 ton per hektarnya.
Vietnam setelah hancur akibat orang yang duduk di peringkat keempat bersetubuh Indonesia dengan harga produksi 4,1 tahun per meter sementara Thailand menjadi pengekspor beras justru produksi panen padi yang paling rendah yang nya 2,3 ton per hektar Indonesia Thailand memiliki lahan luas sawah tidak jauh berbeda dengan Indonesia tetap rata-rata 4 liter petani jauh di atas Indonesia mempunyai sektor pertanian jumlah penduduknya font kira-kira hanya sepertiga jumlah penduduk di Indonesia dan jumlah dengan jumlah petani tadinya hanya 15000000 orang kondisi dia yang semakin mengukuhkan Negeri gajah putih tersebut dalam cerita negara pengekspor beras terbesar di dunia.
Melihat kondisi demikian meskipun Indonesia menduduki peringkat ketiga dalam hal produksi per hektarnya Akan tetapi karena keterbatasan masalah dan pemecahan rata-rata pertanian Indonesia belum bisa berbicara sebagai negara pengekspor beras di dunia baru sebagai negara pengimpor saja untuk mencukupi kebutuhan dalam organisasi Indonesia bermanfaat bagi untuk mengekspor terlepas dari belum bisa menjadi negara pengekspor tingginya angka produksi per hektar padi di Indonesia merupakan hasil dari intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian melalui program bimbingan masa yang pilot project nya dilakukan oleh Institut Pertanian Bogor pada tahun 1964 di daerah Karawang Jawa Barat.
Beras dianggap sebagai komoditas strategis karena merupakan bahan utama dari bangsa Indonesia bila ada gejala kenaikan harga beras yang pertama-tama dikawatirkan adalah yang terjadi inflasi pasar beras merupakan tidak Gods yang bilang harganya naik maka akan mendorong kenaikan harga produk-produk yang lain dinas tersebut dinyatakan perekonomian nasional secara makro akan terganggu dengan demikian pemerintah sangat berkepentingan untuk selalu menjaga kestabilan harga beras bahkan bisa dipertahankan pada tingkat harga rasional.
Di sisi lain petani sebagai produsen beras kurang mendapatkan perhatian dari para pemegang kebijakan Misalnya saja dalam satu usaha pemerintah mengurangi anggaran untuk subsidi pertama-tama yang dituju adalah usaha mengurangi subsidi dalam sarana pertanian seperti bapak pemerintah lebih suka untuk mengurangi subsidi ketimbang melihat Apakah Produsen pupuk nya sudah beroperasi secara efisien atau belum pemerintah pelanggan Malaysia Terbuka sistem distribusi pokoknya berjalan dengan baik atau tidak sebaliknya harga dari produk-produk hukum seperti berminyak dan dasar listrik tarif telepon dari keadaan selalu dinaikkan dengan alasan untuk mengurangi kerugian padahal sudah menjadi rahasia umum bahwa BUMN bukan dikelola secara efisien bahkan sudah menjadi rahasia umum juga kalau belum sering dijadikan sapi perahan para pejabat yang berkuasa wajah yang tidak ada sebagian besar dan merugikan bagi rakyat yang disuruh melakukan kegiatan tersebut dalam berbagai penelitian harga dan tarif bahkan juga menyaksikan pembangunan gedung mukanya Ditemukan di kota Bogor yang dibangun pada saat terjadi krisis ekonomi tahun 1997 1998 bersamaan dengan itu tarif telepon 3 dinaikkan Hal ini membuktikan bahwa PPKI Um 2017 Celcius krisis dan lebih memilih membebankan masalah kepada rakyat ketemu melakukan efisiensi secara internal.
Beberapa komoditas seperti beras jagung gula dan kedelai menjadi mengalami fase permasalahan struktural dan menderita karena terlalu banyak dicampuri bahkan komoditas tersebut menghasilkan inkonsistensi kebijakan yang menyebabkan distorsi ekonomi dan ekonomi biaya tinggi kalau kita strategis Indonesia mengalami perlakuan yang sangat tidak adil dari mekanisme pasar yang berlaku atau pasar yang tidak berada dalam kondisi persaingan sempurna ditambah lagi produsen beras dan hampir semua Komoditas pertanian yang jumlahnya banyak memiliki posisi kelebihan ekosistem yang kurang menguntungkan posisi produsen nya juga dalam kegiatan perdagangan yang cukup Lemah atau relatif sangat lemah dibandingkan dengan perdagangan pengolah dan lembaga perantara lainnya rantai tataniaga umumnya panjang dengan margin tataniaga dan porsi keuntungan yang diterima masing-masing lembaga tataniaga di Banjar.
Kembali lagi pada kedudukan bahasa Indonesia para politisi dan birokrat dalam menjaga berat sebagai komunitas politik memang ada sisi positif dan negatifnya di Balikpapan Jalan Inpres tersebut Sisi positifnya seperti di Alfamidi awal berita yaitu program pembangunan pertanian sejak awal Orde Baru diarahkan pada peningkatan produksi dan produktivitas pertanian guna mencapai Swasembada beras pembangunan infrastruktur yang ada kaitan langsung dengan peningkatan produksi beras dilakukan dengan sungguh-sungguh seperti pembangunan irigasi dan wewenang Lembaga perkreditan hasilnya Swasembada beras dapat dicapai pada tahun 1984.
Ada pula sisi negatifnya itu karena akibat beras jagung sebagai makanan Superior sedangkan makanan lainnya seperti jagung ubi kayu ubi jalar dan 1 dianggap sebagai makanan inferior meskipun diri sendiri sendiri berbeda dengan jelas maka pada akhirnya semua penduduk yang awalnya makan makanan tersebut berasal dari keberhasilan kondisi ini dipicu oleh peran BUMN sebagai penjaga stabilitas harga dalam pengadaan beras di seluruh Indonesia berusaha mengalihkan kembali kebiasaan lama Memang agak sulit namun dengan diciptakan kenyamanan dan teknologi masakan Jambi berbahan jagung ubi kayu ubi jalar dan kentang terutama untuk golongan darah haid dan disajikan lewat hutannya waktu ada pertemuan-pertemuan birokrat dan konglomerat mudah-mudahan upaya pohon tersebut yang berhasil.
Perkembangan kondisi petani padi
Pada zaman penjajahan Belanda kondisi petani relatif lebih baik dibandingkan zaman penjajahan Jepang banyak orangtua mengatakan bahwa zaman itu merupakan zaman normal segala kebutuhan sehari-hari petani dapat tersedia di pasar masih ampun jenisnya tidak beragam dalam sekali terjadi gejala kerja bahkan tidak pernah secara tiba-tiba terjadi kelangkaan barang di pasar pada zaman itu juga jalan-jalan di pedesaan dan perkotaan terpelihara dengan baik jaringan irigasi yang dikelola oleh pemerintah baik irigasi secara teknis maupun irigasi non teknis terpelihara dengan baik oleh dinas pengairan saat itu petani pun secara bergotong-royong memelihara pengairan desa yang baik akibatnya hasil produksi pertanian memiliki kualitas yang lebih baik karena pengairannya yang cukup.
Selain itu pada zaman Belanda ini pun tidak ada pengaturan dari pemerintah yang mewajibkan petani menjual bad ilmu pemerintahan dengan harga yang telah ditentukan oleh pemerintah dampak yang mempengaruhi tumbuh di pertambangan di daerah asalnya yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan penting untuk berjaga-jaga pada mesin pada mesin pada saat ini biasanya harganya mulai naik yang demikian harga padi atau beras naratif tetap stabil turun bagi para petani di desa tidak perlu adanya seperti gudang milik Bulog.
Selain luas sawah yang dimiliki lumbung padi menjadi lambang kemakmuran dan kekayaan seseorang lumbung padi yang berfungsi sosial ini disebabkan karena padi yang disimpan tersebut merupakan sumber pinjaman bagi para petani kecil saat musim paceklik sejak zaman pendudukan Jepang di samping pengertian Ternate Tidore dipelihara dengan baik para petani pun juga menjual pembagian masa panennya kepada penguasa penjajah pada saat itu kan harganya sesuai dengan yang telah ditetapkan pemerintah Indonesia pada zaman penjajahan Jepang memberi masih berfungsi sebagai tempat penyimpanan padi yang digunakan untuk mengantisipasi masa paceklik ini dan memelukmu tersebut lambat laun mulai menghilang di samping tadinya dipakai untuk memenuhi terpaksa sebagian pagi juga dipanen dan dijual secara diam-diam.
Akibat hilangnya lumbung padi tersebut maka pada saat musim paceklik persediaan bagi di desa berkurang bersamaan dengan itu adalah sumber pinjaman bagi para petani kecil kalaupun tersedia di pasar harga jualnya menjadi lebih mahal tidak hanya beras menjadi langka di pasar barang-barang kebutuhan sehari-hari ponsel yg diperoleh karena Sehingga para petani menerapkan sistem barter terkadang ternak ditukar dengan pakaian bekas internet dengan beras.